Bincang Milenial [ Toleransi dalam Prespektif Generasi Muda] Formula, Basolia.
Tema: Toleransi dalam Perspektif Generasi Muda
Bincang Milenial bersama Formula( Forum Muda Lintas Agam ) Basolia ( Badan Sosial Lintas Agama ) , Gusdurian Bogor. Sharing-Sharing Tentang Toleransi dan Intoleransi
Berkesempatan
sharing-sharing tentang toleransi dan intoleransi. Dalam sesi tersebut
aku juga menyampaikan pengalaman tentang intoleransi dan keresahan yang aku punya. Berbagi tentang bagaimana peran kita berkontribusi agar bisa
toleransi dengan selalu menanamkan Pilar-Pilar Kebangsaan, apa saja
pilar-pilar kebangsaan? yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika,
NKRI.
Acaranya yang singkat namun sangat berisi juga membuka pertanyaan bagi kita yang ingin bertanya dan yang punya keresahan bisa berbagi cerita. Sungguh dengan kita membuka diri apa yang kita rasakan, pengalaman kita. mampu menyatukan kita yang berbeda ini saling memahami dan menghormati.
Acaranya yang singkat namun sangat berisi juga membuka pertanyaan bagi kita yang ingin bertanya dan yang punya keresahan bisa berbagi cerita. Sungguh dengan kita membuka diri apa yang kita rasakan, pengalaman kita. mampu menyatukan kita yang berbeda ini saling memahami dan menghormati.
Dalam acara tersebut dihadiri juga loh oleh koordinator Formula, Gusdurian dan Ketua Basolia dan Ada juga Pak Ardi
Menurut Pak Ardi, Intoleransi itu sudah cukup sangat level yang mengkhawatirkan dan sudah sering kali sikap intoleransi menjadi tindakan kekerasan. menajadi aksi, tindakan-tindakan yang merusak . seharusnya sikap intoleransi menjadi sikap pribadi, yang mereka pegang hanya ekspresi verbal atau hanya dibuat bikin status itu tidak membuat mengkhawatirkan . Dalam penelitiannya bahkan sudah menjadi aksi itu sudah berubah menjadi aksi yang merusak, bahkan funda.. anarkisme dan bahkan sudah berubah menjadi aksi teror. Jadi mata rantainya adalah dari sikap ketidak terimaan adalah tidak siap menerima perbedaan kemudian berubah menjadi transformasi dalam bentuk profokasi atau ujaran-ujaran kebencian, hasutan-hasutan kebencian kemudian berubah menjadi aksi radikalisme atau bahkan berubah menjadi aksi teror. Belakangan ini juga marak aksi-aksi perusakan terhadap lembaga, pelarangan ritual keagamaan, aksi-aksi teror yang di belakangi oleh sikap intoleran. ini yang harus membuat kita menyetujuai yang tiap hari makin tinggi sikap intoleran di kalangan anak muda. Bahwa anak muda yang terpapar oleh sikap intoleran membuat data presentasi yang sangat mengkhawatirkan. 50 % lebih itu anak muda yang setuju dengan tindakan intoleran atau aksi radikalisme. bukan lagi sikap intoleran tapi melakukan aksi intoleran atas nama agama . hampir 50% persen lebih. Dalam praktek intoleran yang terjadi di lapangan itu juga ternyata pelakunya adalah anak anak muda, Mahasiswa bahkan pelajar yang mereka mudah sekali untuk di doktrin dengan nilai-nilai intoleran tersebut.
Pak ardi juga mengatakan Bahwa sudah sangat penting bahwa basolia membuat forum anak muda untuk merangkul kelompok-kelompok anak muda untuk mencerahkan agar mendapatkan pemahaman terkait dengan intoleransi, mendapat pemahaman tentang kehidupan berbangsa yang beragam. Memang menjadi suatu kebutuhan yang mendesak dan memang sudah terwujud pembentukan Formula. Harapannya formula menjadi tempat diskusi hal-hal yang mungkin mereka anggap tabu, mungkin selama ini mereka tidak berani menanyakan kepada level yang lebih tinggi seperti pastor dengan sharing yang santai.
Dalam negara yang bhineka tunggal ika.
Menurut Romo dion selaku koordinator Formula cara agar kita untuk bertoleransi adalah selalu bicara, bersosialiasi dengan teman yang lainnya. bukan perkumpulan yang homogen tapi yang baru. dengan kita mengenal kita pun bisa memahami.
Berikut foto foto kegiatannya
![]() |









Comments
Post a Comment
Hallo, bagaimana pengalaman saya? saya bagikan dalam bentuk tulisan? silahkan jika da yang ingin berbagi cerita.